MAKALAH
ILMU
BUDAYA DASAR
NAMA : RAHMA SAFITRI
NPM : 15515556
KELAS : 1PA13
JURUSAN : PSIKOLOGI
DOSEN : JOHN HENDRI
A. ILMU
BUDAYA DASAR SEBAGAI SALAH SATU MKDU
1.1
Pengertian
Ilmu
Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pegetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah Ilmu Budaya Dasar
dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang
berasal dari istilah bahasa Inggris "The Humanities". istilah
Humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin Humanus yang diartikan
manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari The Humanities seseorang akan
bisa menjadi manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
1.2 Tujuan
- Ilmu budaya dasar bertujuan untuk mengenal dirinya
sendiri lebih dalam maupun orang lain yang ia kenal luarnya saja
- Mengenal perilaku diri sendiri maupun perilaku orang
lain
- Untuk pergaulan hidup dimasyarakat luas
- Tidak terjerumus ke sifat-sifat kedaerahan dan
sifat-sifat kekotaan
- Memiliku pemikiran dan penglihatan yang jelas serta
yang mendasar serta menghargai budaya yang ada disekitarnya dan ikut
melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita
- Peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta
prilaku dan ketentuan manusia yang diciptakannya.
1.3
Ruang lingkup
Dua masalah pokok yang dipakai
sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup Ilmu Budaya Dasar.
Kedua masalah pokok ialah:
- Aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan
masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan
pengetahuan budaya, baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) di
dalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang)berbagai
disiplin dalam pengetahuan budaya.
- Hakekat manusia yang satu (universal), namun banyak
perbedaan- perbedaan antara manusia yang satu dengan yang lainnya.
Keanekaragaman tersebut terbentuk akibat adanya perbedaan ruang, tempat,
waktu, proses adaptasi, keadaan sosial budaya, lingkungan alam, dimana
terwujud dalam berbagai bentuk ekspresi seperti: ungkapan, pikiran, dan
perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.
B. MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
2.1
Pengertian
Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari
kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti
berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk
lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta,
sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia adalah mahluk yang luar
biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk
spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika
selalu mengaktivisasikan dirinya.
2.2 Hakekat
Manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan
sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang
lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran
serta hawa nafsu. menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat
digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar
mereka. Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini.
Manusia diturunkan ke bumi oleh
Tuhan agar dapat menjadi khalifah dan pemimpin. Menghuni bumi yang kita
tinggali sekarang ini untuk melanjutkan hidup sebelum kembali kepada-Nya. Salah
satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup
berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.
2.3 Kepribadian Bangsa Timur
Manusia
mendiami wilayah yang berbeda dan berada di lingkungan yang berbeda pula. Hal
ini membuat kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia
suatu wilayah berbeda dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat
tiga pembagian wilayah, yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.
Kita di Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang–orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain. Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur Tengah.
Dalam ilmu psikologi yang notabanenya berasal dari Barat, banyak mengembangkan konsep-konsep dan teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode dan alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail tentang variasi jiwa individu. Tetapi, tidak terlepas dari itu semua, konsep-konsep tersebut masih kurang mengembangkan suatu konsep yang berkaitan dengan jiwa individu dan lingkungan sosial budaya.
Kita di Indonesia termasuk ke dalam bangsa Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa Timur dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang–orang dari wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain. Meskipun begitu, kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur Tengah.
Dalam ilmu psikologi yang notabanenya berasal dari Barat, banyak mengembangkan konsep-konsep dan teori mengenai aneka warna isi jiwa, serta metode dan alat untuk menganalisis dan mengukur secara detail tentang variasi jiwa individu. Tetapi, tidak terlepas dari itu semua, konsep-konsep tersebut masih kurang mengembangkan suatu konsep yang berkaitan dengan jiwa individu dan lingkungan sosial budaya.
Oleh karena itu, Francis L.K Hsu
seorang sarjana Amerika keturunan Cina, mengembangkan suatu konsepsi tentang
jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya, yang ia sebut sebagai Bagan Psiko-Sosiogram
Manusia atau delapan daerah seperti lingkaran konsentris sekitar diri pribadi.
2.4 Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata
budh—> budhi—> budhaya dalam bahasa sansekerta yang berarti akal,
sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada
pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan yang berasal dari kata budi dan daya.
Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya
berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani, sehingga kebudayaan
diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia (supartono, 2001;
Prasetya, 1998).
Dari definisi-definisi kebudayaan
dapat dinyatakan bahwa inti pengertian kebudayaan mengandung beberapa ciri
pokok, yaitu sebagai berikut :
a. Kebudayaan itu beraneka ragam.
b. Kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar.
c. Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen biologi, psikologi, sosiologi, dan eksistensi manusia.
d. Kebudayaan itu berstruktur.
e. Kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek.
f. Kebudayaan itu dinamis.
g. Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relative
a. Kebudayaan itu beraneka ragam.
b. Kebudayaan itu diteruskan melalui proses belajar.
c. Kebudayaan itu terjabarkan dari komponen biologi, psikologi, sosiologi, dan eksistensi manusia.
d. Kebudayaan itu berstruktur.
e. Kebudayaan itu terbagi dalam aspek-aspek.
f. Kebudayaan itu dinamis.
g. Nilai-nilai dalam kebudayaan itu relative
2.5 Unsur-Unsur Kebudayaan
Ada
beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur
kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1.
Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok,
yaitu:
o
alat-alat teknologi
o
sistem ekonomi
o
keluarga
o
kekuasaan politik
2.
Bronislaw Malinowski mengatakan ada
4 unsur pokok yang meliputi:
o sistem
norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat
untuk menyesuaikan diri dengan
alam sekelilingnya
o
organisasi ekonomi
o
alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan
(keluarga adalah lembaga pendidikan
utama)
o
organisasi kekuatan (politik)
Tujuh
Unsur Kebudayaan
1. Sistem Religi
Kepercayaan manusia
terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul
karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling
sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar
individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
3. Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir
karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga
memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula.
4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan
Sistem – Sistem Ekonomi.
Terlahir karena
manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin
lebih.
5. Sistem Teknologi dan Peralatan.
Sistem yang timbul
karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar
dapat memenuhi kebutuhan hidup.
6. Bahasa
Sesuatu yang berawal
dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah
komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa
universal seperti bahasa Inggris.
7. Kesenian
Setelah memenuhi
kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan
psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
2.6 Wujud kebudayaan
Prof. Dr. Koentjoroningrat
menguaikan tentang wujud kebudayaan menjadi 3 macam yaitu:
- Wujud
kebudayaan sebagai kompleks dari ide-de, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan dan sebagainya.
- Wujud
kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat
- Wujud
kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
* Wujud
pertama adalah wujud ideal kebudayaan.
Sifatnya abstrak, tidak dapat diraba dan difoto. Letaknya dalam alam pikiran
manusia. Sekarang kebudayaan ideal ini banyak tersimpan dalam arsip kartu
komputer, pita komputer, dan sebagainya. Ide-ide dan gagasan manusia ini banyak
yang hidup dalam masyarakat dan memberi jiwa kepada masyarakat. Gagasan-gagasan
itu tidak terlepas satu sama lain melainkan saling berkaitan menjadi suatu
sistem, disebut sistem budaya atau cultural, yang dalam bahasa Indonesia
disebut adat istiadat.
* Wujud
kedua adalah yang disebut sistem sosial atau sosial sistem, yaitu mengenai
tindakan berpola manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi satu dengan lainnya dari waktu ke
waktu, yang selalu menurut pola tertentu. Sistem sosial ini bersifat konkrit
sehingga bisa diobservasi, difoto dan didokumentir.
* Wujud
ketiga adalah yang disebut kebudayaan fisik, yaitu seluruh hasil fisik
karya manusia dalam masyarakat. Sifatnya sangat konkrit berupa benda-benda yang
bisa diraba, difoto dan dilihat. Ketiga wujud kebudayaan tersebut di atas dalam
kehidupan ideal dan adat-istiadat mengatur dan mengarahkan tindakan
manusia baik gagasan, tindakan dan karya manusia, menghasilkan benda-benda
kebudayaan secara fisik. Sebaliknya kebudayaan fisik membentuk lingkungan hidup
tertentu yang makin menjauhkan mansia dari lingkungan alamnya sehingga bisa
mempengaruhi pola berpikir dan berbuatnya.
2.7
Orientasi Nilai Budaya
Terdapat
banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia.
Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak
kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan
terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup
manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa.
Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang
Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia ( kerangka Kluckhohn ) :
·
Hakekat Hidup
- Hidup
itu buruk
- Hidup
itu baik
- Hidup
bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar
hidup bisa menjadi baik.
- Hidup
adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
·
Hakekat Karya
- Karya
itu untuk menafkahi hidup
- Karya
itu untuk kehormatan.
·
Persepsi
Manusia Tentang Waktu
- Berorientasi
hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan
esok. Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada
masa kini pasti akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
- Orientasi
masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi
sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak
dilakukan.
- Orientasi
masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan
lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang
lebih matang mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya.
·
Pandangan Terhadap Alam
- Manusia
tunduk kepada alam yang dashyat.
- Manusia
berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
- Manusia
berusaha menguasai alam.
·
Hubungan Manusia Dengan Manusia
- Orientasi
kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa
gotong royong.
- Orientasi
vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter
untuk memerintah dan memimpin.
- Individualisme,
menilai tinggi uaha atas kekuatan sendiri.
2.8
Perubahan kebudayaan
Pengertian perubahan kebudayaan
adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidak sesuaian
diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan
yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Contoh :
Masuknya mekanisme pertanian mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik pertanian tradisional seperti teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik “Huller” di pabrik penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi jadi kehilangan pekerjaan.
Semua terjadi karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi social. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika masyarakatnya.
Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat perubahan kebudayaan yaitu:
a. Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan material).Adanya individu-individu yang mudah menerima unsure-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang mudah berubah.
b. Menghambat perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah
seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
Adanya individu-individu yang sukar menerima unsure-unsur perubahan terutama generasi tu yang kolot.
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi sukar berubah
seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non material)
Adanya individu-individu yang sukar menerima unsure-unsur perubahan terutama generasi tu yang kolot.
Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan :
1. Faktor intern
• Perubahan Demografis
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor kehidupan, c/o: bidang perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi persedian kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
• Konflik social
Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan kebudayaan dalam suatu masyarakat. c/o: konflik kepentingan antara kaum pendatang dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan bersama-sama para transmigran.
• Bencana alam
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi perubahan c/o; bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi proses asimilasi maupun akulturasi.
• Perubahan lingkungan alam
Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya pendangkalan muara sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi atau perubahan iklim sehingga membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya adaptasi dengan lingkungan setempat.
2. Faktor ekstern
• Perdagangan
Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia Timur denga India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang ada.
• Penyebaran agama
Masuknya unsur-unsur agama Hindhu dari India atau budaya Arab bersamaan proses penyebaran agama Hindhu dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya barat melalui proses penyebaran agama Kristen dan kolonialisme.
• Peperangan
Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia umumnya menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut ikut masuk pula unsure-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.
2.9 Kaitan manusia dengan kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara
manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan
kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana
itu hubungan keduanya ?
Dalam sosiologi manusia dan
kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya
berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan
kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup
manusia agar sesuia dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu
kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita lihat adalah hubungan antara manusia
dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan.pada saat awalnya peraturan itu
dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya
harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena
kebudayaan itu bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena
kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup
dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang
membuatnya.
Disamping itu manusia juga memiliki
akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan
perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa
menciptakan kebudayaan. Ada hubungan dialektika antara manusia dan kebudayaan.
Kebudayaan adalah produk manusia, namun manusia itu sendiri adalah produk
kebudayaan. Dengan kata lain, kebudayaan ada karena manusia yang menciptakannya
dan manusia dapat hidup ditengah kebudayaan yang diciptakannya.
Kebudayaan akan terus hidup manakala ada manusia sebagai pendudukungnya.
C. KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM
KESUSASTRAAN
3.1 Pendekatan Kesusastraan
3.1 Pendekatan Kesusastraan
Pengertian
sastra yaitu merupakan kata serapan dari bahasa sanskerta sastra yang berarti “teks yang
mengandung instruksi atau pedoman", dari kata dasar sas yang berarti
"instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa indonesia
kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah
jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Negara
Indonesia merupakan satu dari sekian banyak Negara dimana budayanya berkaitan
erat dengan kesusastraan. Peranan sastra sangat luas, namun pada umumnya adalah
untuk meluangkan isi hati (perasaaan), kadang juga hanya digunakan sebagai
pengingat atau symbol dari masa lalu. Sastra itu sendiri sangat erat kaitannya
dengan bahasa. Dapat dikatakan bahwa bahasa adalah partikel-partikel yang
menyusun suatu karya sastra. Sama halnya dengan kehidupan kita, semua manusia
sangat memerlukan bahasa baik untuk mengembangkan diri, memberi informasi dan
bahkan hanya sekedar mendapat informasi. Jadi dapat dikatakan bahwa semua
manusia (khususnya bangsa Indonesia) tidak asing dengan sastra. Hal ini adalah
penyebab mengapa rakyat Indonesia selalu mempelajari sastra.
Seni,
adalah manifestasi keindahan manusia yang diungkapkan melalui penciptaan suatu
karya seni. Seni lahir bersama dengan kelahiran manusia. Keduanya erat
berhubungan dan tidak bisa dipisahkan. Dimana ada manusia disitu ada kesenian.
Dapat
dikatakan bahwa seluruh manusia di dunia ini tidak ada yang asing dengan seni.
Seni itu sendiri bermacam-macam jenisnya. Contoh sederhana yaitu seni musik dan
seni suara. Selera setiap orang pastinya berbeda – beda bahkan ada yang
memang suka menyanyi atau bermain musik dan ada juga yang lebih senang jika
mereka hanya sekedar menjadi pendengar atau pengnikmat. Selain itu, kita tahu
bahwa daerah – daerah di Indonesia ini pun mempunyai budaya seni yang berbeda –
beda. Jadi dapat dibayangkan betapa kayanya Indonesia dalam hal seni.
Lalu apa hubungan sastra dan seni ? dapat dikatakan bahwa sastra adalah bagian dari seni. Berbeda dengan seni musik yang mengapresiasikan perasaanya terhadap alat musik, dengan sastra kita dapat meluangkan perasaan kita baik lewat puisi, prosa atau jenis – jenis karya sastra lainnya.
Lalu apa hubungan sastra dan seni ? dapat dikatakan bahwa sastra adalah bagian dari seni. Berbeda dengan seni musik yang mengapresiasikan perasaanya terhadap alat musik, dengan sastra kita dapat meluangkan perasaan kita baik lewat puisi, prosa atau jenis – jenis karya sastra lainnya.
3.2 Budaya yang dihubungkan dengan prosa
Prosa
adalah cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan
yang mempunyai pameran,lakuan,peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya
khayal atau imajinasi. Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan
prosa baru.
- Prosa lama meliputi :
- Dongeng adalah Cerita yang tidak
benar-benar terjadi.
- Hikayat adalah Cerita yang sulit
diterima akal,merupakan cerita rekaan, namun memiliki Pesan dan amanat bagi
pembacanya.
- Sejarah adalah Kejadian masa lampau
yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul
- Prosa baru Meliputi :
- Kisah adalah Satuan naratif yang
seringkali dibedakan dari cerita.
- Cerpen adalah Suatu bentuk prosa
naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya,
- Novel adalah Karya fiksi prosa
yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita.
- Biografi adalah Kisah atau
keterangan tentang kehidupan seseorang.
- Otobiografi adalah Biografi yang
ditulis oleh subyeknya.
3.3 Nilai – Nilai dalam Prosa Fiksi
Prosa fiksi dalah prosa yang
mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra, nilai-nilai prosa
fiksi diantaranya adalah :
1. Memberikan wawasan, karena yang
diperoleh pembaca adalah pengetahuan tentang nilai – nilai prosa fiksi.
2. Memberikan inforrmasi, karena yang
di peroleh pembaca bukan hanya wawasan tapi juga informasi yang banyak dari
berbagai tokoh prosa fiksi di dunia.
3. Memberikan kesenangan, selain
memberikan wawasan dan informasi juga dapat memberikan kesenangan pembaca yang
di selilingi dengan sejarah – sejarah zaman dahulu kala.
4. Memberikan warisan, dapat di
berikan kepada cucu – cucu kita untuk bekal mereka nanti dalam memdalami prosa
fiksi tersebut.
3.4 Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan dengan
puisi
Apa itu puisi ?, Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa artistik/estetik yang padu dan utuh dipadatkan kata-katanya. Kreatifitas penyair dalam membangun puisinya biasanya disertai dengan :
1) Penggunaan majas – majas. Figura bahasa gaya personifikasi,metafora,perbandingan alegori,sehingga puisi menarik.
2) Kata-kata yang ambiquitas,yaitu kata-kata yang bermakna ganda.
3) Kata-kata yang berjiwa,yaitu kata-kata yang sudah berisi suasana tertentu,berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup.
4) Kata yang berkonotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5) Kata pengulangan
Apa itu puisi ?, Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa artistik/estetik yang padu dan utuh dipadatkan kata-katanya. Kreatifitas penyair dalam membangun puisinya biasanya disertai dengan :
1) Penggunaan majas – majas. Figura bahasa gaya personifikasi,metafora,perbandingan alegori,sehingga puisi menarik.
2) Kata-kata yang ambiquitas,yaitu kata-kata yang bermakna ganda.
3) Kata-kata yang berjiwa,yaitu kata-kata yang sudah berisi suasana tertentu,berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup.
4) Kata yang berkonotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5) Kata pengulangan
Sebagai contoh yaitu :
4. Puisi
Aku
Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku ‘Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Chairil Anwar
Kalau sampai waktuku ‘Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Dapat dilihat pada puisi tersebut mengandung penggunaan majas, kata-kata ambiguitas, kata-kata berjiwa (semangat) dan kata-kata berkonotasi. Alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD yaitu karena :
a) Kaitan antara puisi dan kehidupan seseorang
Puisi dapat menggambarkan apa yang sedang dirasakan penulis. Selain itu juga sebagai alat untuk mengingat masa lalu.
b) Kaitan antara puisi dan kesadaran individual
Lewat puisi pembaca dapat mengetahui isi pikiran sang penulis
c) Kaitan antara puisi dan kesadaran sosial.
Puisi memberitahukan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue dan problem sosial.
Secara imajinatif puisi menafsirkan situasi dasar manusia sosial berupa :
* Penderitaan atas ketidakadilan.
* perjuangan untuk kekuasaan.
* Konflik dengan sesamanya.
* Pemberontakan kepada hukum Tuhan.
D.MANUSIA
DAN CINTA KASIH
4.1 PENGERTIAN CINTA KASIH
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian cinta kasih, yaitu :
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian cinta kasih, yaitu :
- Menurut
Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada)
atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik
hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada)
atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu
hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa
cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka
(sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta dan kasih mengandung
arti yang hampir sama, antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih
mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan
pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai.
Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat
diwujudkan secara nyata.
- Erich Fromm (1983:
24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan
bahwa cinta itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan
ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam
member adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu
menyertakan unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab,
perhatian, dan pengenalan.
- Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsure,
yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan
untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu
adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara
Anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan
formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil
nama atau sebutan seperti sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa
ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu,
adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta
tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka
cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.
- Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.
4.2 Cinta menurut ajaran agama
Setiap agama pasti mengajarkan
cinta. Di dalam agama, cinta bukan berartihanya diantara sepasang kekasih,
melainkan cinta juga ada diantara keluarga, diantarakita sesama manusia satu
sama lain. Terlebih lagi cinta kepada Sang Pencipta.Bagaimana kita bisa
mencintai Tuhan tanpa kita pernah melihatnya? Cinta tidak dapatdilihat karena
cinta tidak berwujud, tapi cinta dapat kita rasakan. Cinta menurut ajaran agama
adalah rasa ketulusan hati, tanpa rasa ingin memiliki, tanpa rasa cemburu,
dancinta yang mencerminkan akhlak dan moral yang baik.
4.3 Kasih sayang
Menurut
kamus umum bahasa indonesia W.J.S Purwodarmito kasih sayang diartikan dengan
perasaan sayang atau cinta kepada seseorang. Kasih sayang ini merupakan
pertumbuhan dari cinta. Kasih sayang ada dua bentuk yaitu, kasih mengasihi atau
saling menumpahkan kasih sayang, Kasih sayang juga dasar komunikasi dari
keluarga.
Kata
kasih dan sayang itu mengandung pengertian yang sangat luas. Dan yang pasti
setiap insan manusia perlu tahu dan mengerti apa makna kasih sayang yang sebenarnya, sekaligus memilikinya di dalam sanubari.
Seseorang akan terlanda kekeringan jiwa jika hidup tanpa memiliki kasih maupun
sayang. Apapun yang terjadi, pasti dia akan selalu ingin cintai sekaligus mencintai
orang lain. Dari pertama kali lahir di dunia sampai ajal menjemput.
Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan disayanginya.
Yang dimaksud dengan kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima. Kepentingan diri sendiri sering dinomor duakan demi memberi kebahagiaan pada orang yang dikasih dan disayanginya.
4.4 Kemesraan
Kemesraan
berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang
akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang
sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya
merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
4.5 Pemujaan
Pemujaan
adalah salah satu manifestasi cinta manusia terhadap tuhannya yang diwujudkan
dalam bentuk ibadah. Kecintaan manusia kepada tuhan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Hal ini karena pemujaan kepada tuhan adalah inti, makna
kehidupan yang sebenarnya, sebabnya tuhan lah yang menciptakan alam semesta.
Pemujaan manusia sebenarnya ingin
berkomunikasi dengan tuhannya. Manusia memhon ampunn perlindungan dll kepada
tuhannya.
4.6 BELAS KASIHAN
Belas
kasihan adalah suatu sikap hati yang sangat mulia. Belas kasihantidak pernah
mementingkan diri sendiri.Jika seseorang selalu memiliki hati belaskasih, maka
itu menunjukkan seberapa besar kelapangan dada seseorang. Ketikaseseorang
menggunakan belas kasihnya untuk mengubah musuhnya, pada saat ituenergi semacam
itu akan menjadi senjata yang lebih ampuh bila dibandingkan denganpisau dan
pedang.Seorang yang berbelas kasih akan bermurah hati dan mengalah saatmenerima
serangan dari pihak lawan, akan membalas sindiran dan olokan orangdengan
senyuman, akan dengan besar hati memaafkan kesalahan dan kesalahpahaman orang
lain. Ia tidak tergesa-gesa dan tenang-tenang saja, menahanpenghinaan tanpa
berargumen, pikirannya penuh keprihatinan dan rasa kasihan ataspenderitaan yang
dialami oleh makhluk hidup, bersikap hambar dan tidak gentar,semua itu adalah
sikap hati dari sang sadar yang kekal abadi.Belas kasih memperlakukan seseorang
tidak membutuhkan ucapan kata-katayang terlalu banyak, tersenyum simpul saja
sudah bisa meneruskan pikiran baik belaskasih ini kepada orang lain. Belas
kasih merupakan suatu energi yang nyata, dia bisamelumerkan es dan salju yang
berada di dalam hati manusia.
4.7 Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih erotis adalah kehausan akan penyatuan yang sempurna, akanpenyatuan dengan seseorang lainnya. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifatekslusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yangpaling tidak dapat di percaya.Pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campurbaurkan denganpengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yangsampai waktu itu terdapat diantara 2orang yang asing 1sama lain. Tetapi seperti yangtelah di katakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba inipada hakekatnya hanyalah sementara
Cinta kasih erotis adalah kehausan akan penyatuan yang sempurna, akanpenyatuan dengan seseorang lainnya. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifatekslusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yangpaling tidak dapat di percaya.Pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campurbaurkan denganpengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yangsampai waktu itu terdapat diantara 2orang yang asing 1sama lain. Tetapi seperti yangtelah di katakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba inipada hakekatnya hanyalah sementara
Dalam
cinta kasih erotis terdapat ekskllusivitas yang tidak terdapat dalamcinta kasih
persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Ciri-ciri eksklusif dalam cinta
kasiherotis ini perlu di bicarakan lebih lanjut. Kerap kali eksklusivitas dalam
cinta kasiherotis di salah tafsirkan dan di artikan sebagai suatu ikatan hak
milik. Cinta kasiherotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai 1
pendirian, yaitu bahwaseseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan
jiwanya yang sedalam-dalamnya, dan menerima pribadi orang lain yang
sedalam-dalamnya.
E. MANUSIA DAN KEINDAHAN
5.1 Keindahan
Keindahan berasal dari kata Indah,
Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila
melihatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai
keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan
dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan
budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi,
atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya
tertentu, untuk kesempurnaannya.
A.Definisi
Keindahan Menurut Para Ahli
·
Herbet Read merumuskan bahwa
keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara
pencerapan-pencerapan indrawi manusia.
·
Thomas Aquinos (1225-1274)
mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bila mana dilihat
(Id qout visum placet).
·
Khalil Gibran mengungkapkan bahwa
Keindahan adalah sesuatu yang menarik jiwamu. Keindahan adalah cinta yang tidak
memberi namun menerima.
·
Baumgarten mengungkapkan keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan
yang teratur dari bagian- bagian yang saling berhubungan satu sama lain, atau
dengan keseluruhan itu sendiri.
·
The Liang Gie dalam bukunya “ Garis
Besar Estetik” (Filsafat Keindahan), dalam bahasa Inggris keindahan
diterjemahkan dengan kata “Beautiful”, bahasa Perancis “Beau” , Italia dan
Spanyol “Bello” , kata-kata itu berasal dari bahasa Latin “Bellum” , akar
katanya adalah “Bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk
pengecilan menjadi “Bonellum” dan terakhir dipendekkan menjadi “bellum”.
Dapat membedakan antara keindahan
sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah.
Keindahan dalam suatu kualitas yang abstrak adalah keindahan yang tak dapat
terlihat secara fisik dan bersifat tidak beraturan, tetapi nilai dari keindahan
itu dapat dirasakan, seperti keindahan ketika merasakan angin yang berhembus.
Sedangkan keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah kebalikan
dari keindahan dalam suatu kualitas yang abstrak, dimana keindahan itu dapat
dirasakan, dilihat maupun dapat dikenang selama kita mengingatnya.
B. Keindahan
Dalam Arti Luas
The
Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide
kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah,
sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga
menyenangkan.
Jadi
pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi :
§ keindahan seni
§ keindahan alam
§ keindahan moral
§ keindahan intelektual.
5.2 Renungan
Renungan berasal dari kata renung;
artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan
dalam-dalam. Renungan adalah
pembicaraan diri kita sendiri atau
pembicaraan dalam hati kita tentang suatu
hal. Hasil dari merenung juga dapat disebut renungan. Setiap
orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sama lain berbeda,
meskipun objek yang direnungkannya sama, lebih pula apabila objek renungannya
berbeda. Jadi apa yang direnungkannya itu bergantung kepada objek dan subjek.
Setiap kegiatan
untuk merenung atau mengevaluasi segenap pengetahuan yang dimiliki dapat
disebut berfilsafat. Jadi berfilsafat adalah terjadinya proses pembicaraan, evaluasi dengan hati kita sendiri
mengenai suatu peristiwa. Contoh hasil
renungan yang menghasilkan pengetahuan yaitu Newton dengan gaya gravitasinya.
Pemikiran
kefilsafatan mendasarkan diri kepada penalaran. Penalaran adalah proeses
berpikir yang logik dan analitik. Berpikir merupakan kegiatan untuk menyusun pengetahuan
yang benar. Berpikir logik menunjuk pola berpikir secara luas. Kegiatan
berpikir dapat disebut logik ditinjau dari suatu logika tertentu. Maka ada
kemungkinan suatu pemikiran yang logik akan menjadi tidak logik bila ditinjau dari sudut logika yang lain. Pemikiran kefilsafatan
mempunyai 3 macam ciri, yaitu:
o
Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas, bukan
hanya ditinjau dari sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin
mengetahui antara ilmu yang satu dengan ilmu-ilmu yang lain. Hubungan ilmu
dengan mor al seni dan tujuan hidup.
o
Mendasar, artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang
fundamental (keluar gejala), sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi
segenap bidang keilmuan.
o
Spekulatif, artinya hasil pemikiran yang di dapat diijadikan dasar
untuk pemikiran-pemikiran selanjutnya. Hasil pemikirannya selalu dimaksudkan
sebagai dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuan yang bar u.
Renungan atau
pemikiran yang dibahas ialah yang berhubungan dengan keindahan. Setiap hasil
seni lahir dari hasil renungan. Tanpa direnungkan hasil seni tidak akan
mencapai keindahan. Renungan atau pemikiran yang berhubungan dengan keindahan
atau penciptaan keindahan didasarkan atas
beberapa teori yaitu:
v Teori Pengungkapan, dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of
human feeling” (seni adalah suatu pengungkapan dari
perasaan manusia). Teori ini terutama bertalian dengan
apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh
teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce
(1886-1952), beliau menyatakan bahwa “Seni adalah
pengungkapan pesan-pesan. Expression sama dengan intuition, dan intuisi adalah pengetahuan
intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images).”
v Teori seni yang
bercotak metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal
dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat,
konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan
suatu teori peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan metafisika Plato
yang mengendalikan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat
realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan
karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari realita duniawi
v Teori
Psikologis, para ahli estetik dalam abad modern
menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran
penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan
psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan
keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu
merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari
keinginan-keinginan itu.
v Teori lain lagi
yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820 – 1903) menurut Schiller, asal seni adalah
dorongan batin untuk bermain-main (play
impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan
menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya
kelebihan energi yang harus dikeluarkan.
v Dalam teori
penandaan (signification theory)
memandang seni sebagai lambang atau tanda
dari perasaan manusia.
Pada proses
jiwa seniman pada waktu merenung dalam rangka menciptakan seni, menurut Keats
selalu diliputi rasa ragu-ragu, takut, ketidaktentuan, misterius (Negative
Capability). Justru seniman yang tidak memiliki kemampuan negatif tidak mampu
menciptakan keindahan. Kemampuan negatif ini identik dengan proses mencari.
Mencari yang dimaksud ialah mencari keindahan, karena yang bersangkutan merasa
belum puas atas keindahan yang telah diciptakan.
Selain dari
pada itu Keats menyatakan, bahwa untuk
mengatasi ketakutan ialah berkuasanya hal - hal yang sesaat. Baginya hal - hal
yang sesaat itu merupakan pelatuk yang meledakkan imajinasi, dan imajinasi ini
yang membentuk konsep keindahan. Selanjutnya konsep keindahan adalah abstrak.
Konsep itu baru dapat berkomunikasi setelah diberi bentuk. Seperti halnya Gesang, setelah ia bermain di Bengawan Solo ia merenung. Ia menemukan konsep keindahan. Tetapi
konsep keindahan belum berkomunikasi, barulah berkomunikas
setelah diberi bentuk, yaitu lagu “
Bengawan Solo” yang ter kenal itu.
5.3 Keserasian
Keserasian biasanya kita menilai hal
tersebut dalam hal objek misalkan dalam berpakaian,keserasian sendiri berasal
dari kata serasi yang artinya cocok atau sesuai.
Mengandung
unsur pengertian,perpaduan dan seimbang.
A. Teori
objektif dan subjektif
·
Objektif berpendapat bahwa keindahan
atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah sifat(kualitas) yang
memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan,terlepas dari orang yang
mengamatinya.pendukung teori ini: plato dan hegel
·
Subjektif menyatakan bahwa ciri-ciri
yang menciptakan keindahan suatu benda iti tidak ada,yang ada hanya perasaan
dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda.pendukung teori ini: henry home
dan earlof shaffesburry
B. Teori perimbangan
dalaam arti yang terbatas yakni secara kualitati yang diungkapkan dengan angka-angka,keindahan hanyalah kesan yang sangat subjektif sifatnya dan berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari daya hidup penggembaraan dan pelimpahan
dalaam arti yang terbatas yakni secara kualitati yang diungkapkan dengan angka-angka,keindahan hanyalah kesan yang sangat subjektif sifatnya dan berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari daya hidup penggembaraan dan pelimpahan
Sumber
(egapramesti.wordpress.com/2011/04/30/)