Sabtu, 16 Juli 2016

MINGGU KE 3 MATEMATIKA DAN IAD



Nama    : Rahma Safitri
Kelas     : 1pa13
Npm      : 15515556

TUGAS MATEMATIKA DAN IAD

Bab 3 Ruang lingkup IPA

1.5.  Perkembangan IPA

Alam  Semesta  dan Isinya  baik  Mikrokosmos  maupun Makrokosmos
            Ilmu Alamiah (IA) sering disebut  Ilmu Pengetahuan Alam  (IPA) atau Ilmu  Kealaman  atau Natural Sains atau Sains merupakan Ilmu Pengetahuan yang hanya mengkaji tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial tentang gejala-gejala alam semesta. Alam semesta adalah ruang dimana didalamnya terdapat kehidupan biotik maupun abiotik serta segala macam peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan oleh manusia. Saat manusia memperhatikan gejala-gejala alam, mencatatnya kemudian mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh mula-mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada. Kemudian makin bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari hasil pemikirannya. Selanjutnya dari peningkatan kemampuan daya pikirnya manusia mampu melakukan eksperimen untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari suatu pengetahuan. Dari hasil eksperimen ini kemudian diperoleh pengetahuan yang baru. Setelah manusia mempu memadukan kemampuan penalaran dengan eksperimen ini lahirlah IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) sebagai suatu ilmu yang mantap. alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos.

a)      Mikrokosmos
              Pada tahun 1665 ilmuan bangsa inggris Robert Hooke dengan menggunakan mikroskop yang masih sederhana, melihat bahwa gabus terdiri dari struktur gelembung berdinding seperti sarang lebah. Rongga berdinding ini disebut sel oleh para ilmuan dan sel ini sebagai kotak-kotak kecil yang berisi kehidupan. Dengan mikroskop modern dapat dilihat bahwa sel bukan hanya sebagai wadah kehidupan, tetapi lebih merupakan bahan kehidupan. Sampai saat ini belum ada ahli kimia yang mampu meniru produksi antibody tertentu padahal merupakan kegiatan rutin setiap hari bagai para ahli. Mikroskop yang mempunyai perbesaran seribu kali dapat dipergunakan untuk mengamati Euglena. Euglena ialah organisme bersel tunggal dan dapat diambil sebagai contoh dari prilaku sel dan sebagai suatu kesatuan. Dari organisme ini ternyata dapat diterapkan pada organisme tingkat tinggi seperti manusia, sehingga proses kehidupan dapat dipelajari. Mempelajari mikrokosmos benar-benar menakjubkan karena dalam ukuran yang sangat kecil seperti  atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya. Kenyataan awal kehidupan yang di pelajari pada mikrokosmos sama menariknya dalam dunia makrokosmos yang berukuran sangat besar  sebagai awal perkenalan untuk alam semesta. 

b)      Makrokosmos
Setelah Galilie (1564-1642) menemukan teleskop, makin banyak benda langit ditemukan. Teleskop refraktor yang di temukannya mampu menjadikan mata manusia ”lebih tajam” dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lima abad yang lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit yang terbebas dari selubung mitologi.


Teori tentang terjadinya Alam Semesta
A. Teori Kabut
       Imanuel Kant (1724-1804) seorang ahli filsafat bangsa Jerman dan Piere Simon Laplace (1749-1827) ahli astronomi bangsa Perancis mengemukakan teori Nebular Hypothesis. Kant mengemukakan teorinya tahun 1755, sedangkan Laplace mengemukakan tahun 1796 . Pada akhir abad ke-19 teori kabut disanggah oleh beberapa ahli seperti James Clark Maxwell yang memeberikan kesimpulan bahwa bila bahan pembentuk planet terdistribusi disekitar matahari membentuk suatu cakram atau suatu piringan, maka gaya yang disebabkan oleh perbedaan perputaran (kecepatan anguler) akan mencegah terjadinya pembekuan planet. Pada abad ke-20 percobaan dilakukan untuk membuktikan terbentuknya cincin-cincin, Laplace menunjukkan bahwa medan magnet dan medan listrik matahari telah merusak proses pembekuan batu-batuan.

B. Teori Planetisimal
Thomas C. Chamberlain dan Forest R.Moulton pada tahun1900 mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari.

C. Teori Pasang Surut Bintang
Teori pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari.

D. Teori Kondensasi
Teori kondensasi dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun1950 yang menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.

E. Teori Bintang Kembar
Menurut teori bintang kembar, awalnya ada dua buah bintang yang berdekatan (bintang kembar), salah satu bintang tersebut meledak dan berkeping-keping. Akibat pengaruh grafitasi dari bintang kedua, maka kepingan-kepingan itu bergerak mengelilingi bintang tersebut dan berubah menjadi planet-planet. Sedangkan bintang yang tidak meledak adalah matahari.

F. Teori Ledakan Maha Dahsyat (Big Bang)
Pada awal abad ke-21 muncul teori ledakan maha dahsyat Big Bang,membentuk keseluruhan alam semesta sekitar15 milyar tahun yang lalu. Jagat raya tercipta dari suatuketaidaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Pada awalnya alam semesta ini berupa satu massa maha padat. Massa maha padat ini dapat dianggap suatu atom maha padat dengan ukuran maha kecil yang kemudian mengalami reaksi radioaktif dan akhirnya mneghasilkan ledakan maha dahsyat.




Anggota Sistem  Tata  Surya 
Galaksi adalah kumpulan miliaran tata surya yang luas sekali. Sistem tata surya kita terdiri atas matahari, planet-planet, dan benda-benda langit lainya. Planet-planet penyusun tata surya kita adalah Merkurius,Venus, Bumi, Mars,Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Benda-benda lain penyusun tata surya kita adalah satelit, meteorid, komet, dan asteroid.
Bumi dan benda-benda langit lainnya berada dalam suatu pola yang teratur. Semuanya secara  langsung  dan tidak langsung, beredar mengelilingi matahari. Dilangit, banyak sekali benda lain yang serupa dengan matahari. Bintang dilangit yang berkedip-kedip berkedudukan sama seperti matahari. Bintang-bintang itu juga mempunyai susunan planet tertentu seperti tata surya.

a.)       Matahari sebagai pusat tata surya
Matahari adalah sebuah bintang yang menjadi pusat tata surya kita. Matahari tergolong bintang karena memancarkan cahayanya sendiri. Matahari dikelilingi oleh planet-planet karena gravitasi(gaya tarik) matahari sangat besar, matahari merupakan bola gas yang bercahaya. Suhu pada permukaannya lebih kurang 6.000˚C, sedangkan pada bagian dalamnya lebih panas lagi, yaitu kira-kira 15 juta˚C. diameternya kira-kira 109 kali diameter bumi, dan letaknya lebih kurang 150 juta km dari bumi kita . matahari merupakan benda langit yang memancarkan cahaya sendiri. Oleh karena itu, matahari disebut juga sumber cahaya atau bintang.

b.)       Planet-planet
Selain matahari, kadang-kadang kita melihat di langit benda-benda yang berpindah-pindah di antara bintang-bintang. Benda-benda yang demikian disebut planet. Apakah perbedaan planet dan bintang ? bintang mempunyai cahaya sendiri sedangkan planet tidak mempunyai cahaya sendiri. Jadi planet adalah benda langit yang tidak mempunyai cahaya sendiri dan planet hanya memantulkan cahaya dari bintang. Apabila diamati planet-planet tidak berkedip-kedip, sedangkan bintang selalu berkedip-kedip.
Kita telah mengenal ada Sembilan planet yang mengiringi matahari. Kesembilan planet itu ialah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus dan Pluto. Berdasarkan peraturan baru tentang pengertian planet tersebut, maka planet Pluto tidak lagi di masukkan ke dalam golongan planet. Hal ini di sebabakan karena orbit Pluto bersinggungan dengan orbit neptinus. Jadi, tata surya kini hanya memiliki delapan planet yang mengelilingi matahari.
Planet-planet itu mengelilingi matahari karena adanya gaya grativasi matahari. Gaya grativasi matahari lebih besar dari pada gaya grativasi planet-planet. Oleh karena itu planet-planet yang berputar mengelilingi matahari, bukan sebaliknya.
Berdasarkan letak garis edarnya, planet-planet digolongkan atas dua bagian, yaitu planet dalam yang lintasan edarnya berada di antara matahari dan bumi ,yang termasuk planet dalam adalah Merkurius dan Venus dan planet luar yang lintasan edarnya berada di luar peredaran bumi yaitu : Mars, Yupiter, Seturnus, Uranus, dan Neptunus.


c)      Satelit
Satelit adalah benda langit yang mengiringi planet-planet selama planet mengelilingi matahari. Satelit bergerak (beredar) mengelilingi planetnya masing-masing. Oleh karena itu, satelit disebut juga pengiring planet. Ada dua jenis satelit, yaitu satelit alam ialah satelit yang secara alami sudah ada mengiringi berbagai planet dan satelit buatan yang sengaja dibuat oleh manusia dan diluncurkan ke angkasa untuk tujuan tertentu dengan menggunakan roket.
Ada beberapa planet yang mempunyai satelit alam misalnya,Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Satelit alam yang dimiliki setiap planet berbeda-beda jumlahnya. Bumi memiliki 1 satelit, Mars 2 satelit, Yupiter 16 satelit, Saturnus 18 planet, Uranus 15 satelit dan Neptunus 8 satelit. Jumlah satelit alam tersebut bisa berubah seiring ditemukannya satelit-satelit lain dengan menggunakan teknologi yang lebih modern lagi.
Satelit buatan adalah satelit yang biasanya digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu dan dibuat oleh manusia. Dinegara yang sudah maju, selain sebagai alat komunikasi, satelit buatan ada juga digunakan untuk memata-matai musuh dan ada juga sebagai pemandu pelayaran atau penerbangan dll. Contoh roket yang diluncurkan ke angkasa yaitu satelit komunikasi Palapa C1 milik Negara kita pada tanggal 1 februari 1996 di lakukan oleh roket ATLAS 2 AS milik Amerika Serikat.

d)     Meteor
      Cahaya uap yang dihasilkan seperti bintang bergerak cepat melintasi langit dikenal sebagai bintang jatuh, adalah fenomena hadirnya meteor.jumlah meteor yang bertabrakan dengan bumi selama 24 lam diperkirakan mencapai 200 juta meteor. Meteor itu dinamakan meteorid. Meteorid diabedakan dalam 2 tipe,
tipe pertama yaitu meteorid yang mengelilingi matahari seperti planet orbitnya memiliki eksentrisitas yang kecil serta hampir sebidang dengan bidang utama planet.
Tipe lainnya yaitu komet yang memiliki eksentrisitas yang besar. mendekati bumi dari segala arah seakan ingin membombardir bumi dengan sudut kecil terhadap bidang orbit bumi. Meteor ini sering menumbuk bumi secara berkelompok disebut dengan Shower.

e)      Komet
        Komet adalah badan tata surya kecil, biasanya hanya berukuran beberapa kilometer, dan terbuat dari es volatile. Menurut buku lain komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar atau orbit yang berbentuk sangat lonjong dan menyerupai bintang. Komet memiliki cahaya sendiri dan juga memantulkan cahaya matahari. Oleh sebab itu, komet tampak berpijar dan memiliki ekor cahaya. Sehingga komet juga disebut bintang berekor.
Saat sebuah komet memasuki tata surya bagian dalam, kedekatan jaraknya dari matahari menyebabkan permukaan esnya bersublimentasi dan berionisasi, yang menghasilkan koma,ekor gas, dan debu panjang, yang sering dapat dilihat dengan mata telanjang. Dan saat mendekati matahari, komet mendapatkan dorongan angin matahari sehingga ekornya yang berpijar berada di belakangnya. Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang dapat membeku jika jauh dari matahari. Ekor komet selalu mendekati matahari. Pada saat komet bergerak mendekati matahari, ekornya berada dibelakang. Sedangkan pada saat komet bergerak menjahui matahari, ekornya berada di depan. Panjang ekor komet mencapai jutaan kilometer. Semakin mendekati matahari maka semakin panjang juga ekor komet.
Komet yang muncul ditata surya kita dapat dilihat pada masa yang tidak tentu. Beberapa komet yang telah dikenal: komet Encke, muncul setiap 3 tahun, komet halley, muncul setiap 76 tahun dll.

f)       Asteroid atau Planetoid
          Asteroid atau Planetoid ialah benda-benda langit berukuran kecil yang mengelilingi matahari pada lintasan tertentu. Asteroid secara umum adalah objek tata surya yang terdiri atas batuan dan mineral logam beku. Gradasi ukuran asteroid adalah ratusan kilometer sampai mikroskopis pada semua asteroid kecuali ceres yang terbesar. Bentuk sisinya tidak beraturan sehingga orang mengatakan bahwa asteroid adalah pecahan-pecahan sebuah benda langit.
Bentuk lintasanya menyerupai lingkaran dan kebanyakan berada di sabuk asteroid yang berada di antara orbit Mars dan Yupiter, yang terdapat kumpulan batuan metal,dan mineral. Kebanyakan asteroid ini hanya berdiameter beberapa kilometer , dan beberapa memiliki diameter 100 km atau lebih. Sabuk asteroid utama terletak di antara orbit mars dan yupiter, berjarak antara 2,3 dan 3,3 SA dari matahari. Asteroid  terbesar yang telah ditemukan ialah ceres dengan diameter 770 km.




Planet  Bumi  sebagai  bagian dari Sistem Tata Surya
        Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam tata surya. Diperkirakan usianya 4,6 milyar tahun. Jarak antara bumi dengan matahari adalah 149,6 juta kilometer atau 1 AU(astronom unit). Bumi mempumyai lapisan uduara (atmosfer) dan medan magnet (magnetosfer) yang melindungi permukaan bumi dari angin matahari, sinar ultra ungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.

          Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -700C hingga 550C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis bumi dipatoksebagai 1.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70% permukaan bumi diliputi air. Udara bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen,dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.

          Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.5000C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silica setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer. Kerak bumi lebih tipis didasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continential Drift) yang menghasilkan gempa bumi.
Titik tertinggi dipermukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung mariana di samudra pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah danau bikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah laut kaspia dengan luas 394.299 km2.



membedakan  lapisan lapisan pada planet Bumi dan fungsinya bagi kehidupan Manusia

Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan planet dengan urutan ketiga dari sembilan planet yang dekat dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km, berbentuk bulat dengan radius ± 6.370 km. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan. Lapisan-lapisan ini dikelompokkan, baik dari segi Strukturnya, maupun segi susunan kimianya. 

 A) Berdasarkan Strukturnya
 1) Kerak Bumi (Crust)
 Merupakan bagian terluar dari bumi. Tebal lapisannya mencapai 70 km.  Kerak bumi dibedakan atas dua macam, yaitu Kerak Benua dan Kerak Samudera. Kerak samudera memiliki ketebalan sekitar 5-10 km sedangkan 20-70 km. Penyusunan kerak samudera yang utama adalah batuan basalt. Penyusunan kerak benua adalah granit. Kerak bumi yang membentuk dasar samudera disebut Lempeng Samudera, sedangkan yang membentuk dasar benua disebut Lempeng Benua. Lapisan ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Suhu bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100 derajat celcius.
2) Selimut atau selubung (mantle)
Merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi. Tebal selimut mencapai 2.900 km merupakan lapisan batuan padat. Suhu bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 derajat celcius.
 3) Inti bumi (core)
 Terdiri dari material cair, dengan penyusunan utama logam besi (90%), nikel (8%) dan lain-lain. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan inti luar (outer core) dan inti dalam (inner core). Lapisan inti luar tebalnya sekittar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200 derajat celsius. Inti luar adalah pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar 2.700 km, di dalamnya mengandung unsur nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 derajat celcius.


B) Berdasarkan susunan kimianya
1) Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan 650 km. Lapisan ini berfungsi untuk mengurangi radiasi matahari, melindungi bumi kita dari jatuhnya benda-benda luar angkasa (seperti meteor, asteroid, dll), menyediakan oksigen dan karbon dioksida, dan mendistribusikan air ke berbagai wilayah di permukaan bumi. Lapisan atmosfer mengandung berbagai macam unsur gas, dan yang paling banyak adalah nitrogen (78,08%), dilanjut oleh oksigen (20,95%), argon (0,93%), dan karbon dioksida (0,03%). Selain gas ini, juga terdapat unsur gas-gas yang lain yang kandungannya jauh lebih rendah, misalnya : Neon (Ne), Kripton (Kr), Hidrogen (H2), Xenon (Xe) Ozon (03) dan uap air.


            Berdasarkan suhu vertikal, atmosfer terbagi lagi menjadi lima lapisan :
            - Troposfer            
          Merupakan bagian lapisan yang paling dekat dengan bumi. Lapisan ini berada antara permukaan bumi sampai 8 km pada posisi kutub dan18-19 km pada daerah ekuator. Di sini berlangsung semua hal yang berhubungan dengan iklim (seperti terbentuknya awan, turun hujan, salju, dan lain lain). Di dalam troposfer juga terdapat tiga jenis awan : awan rendah (Cumulus) tingginya antara 0-2 km, awan pertengahan (alto cumulus lenticularis) tingginya antara 2-6 km, serta awan tinggi (Cirrus) yang tingginya antara 6-12 km.  
            - Stratosfer        
         Merupakan lapisan atmosfer yang berada di atas lapisan Troposfer, ketinggiannya antara 50-60 km.Pada lapisan ini, suhu akan semakin meningkat mengingat semakin tingginya lapisan atmosfer. Namun kebalikan dari Troposfer, suhu pada Stratosfer ini sama dengan suhu pada bumi. Yang menjadikan ciri khusus pada lapisan ini adalah Lapisan OZON yang berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet, agar sebagian besar tidak sampai pada permukaan bumi.
            - Mesosfer
         Terletak diatas stratosfer, memiliki ketinggian 50-70 km. Suhu dilapisan ini akan menurun semakin meningkatnya ketinggian. Suhunya mula-mula akan naik, namun kemudian turun lagi dan mencapai -72 derajat celcius di ketinggian 75 km. Daeerah transisi antrara mesosfer dengan termosfer disebut mesopouse dengan suhu terendah mencapai -110 derajatt celcius.      
            - Termosfer
Lapisan ini berada diatas lapisan transisi (mesopouse), memiliki ketinggian 75-650 km. Lapisan ini sering juga di sebut lapisan Ionosfer, karena disinilah tempat gas-gas akan terionisasi. Suhu pada lapisan ini akan meningkat semakin meningkatnya ketinggian.
            - Eksosfer/atmosfer luar
           Merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Pada lapisan ini kandungan gas-gas atmosfer sangat rendah, perbatasan antara Eksosfer dengan luar angkasa juga tidak jelas. Yang paling menandainya adalah, bahwa Eksosfer masih dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Garis imajiner yang membatasi Eksosfer dengan luar angkasa disebut Magnetopause.

 2) Hidrosfer
          Air adalah sumber kehidupan bagi manusia, merupakan gabungan antara dua atom Hidrogen dan satu atom oksigen sehingga menjadi H20. Sedangkan hidrosfer sendiri adalah lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi.
        Sinar matahari membuat air di permukaan bumi menguap sehingga menjadi uap air, dari uap air tersebut akan terkumpul menjadi awan, ketika awan itu menjadi berat maka turunlah yang dinamakan hujan, air hujan yang turun ke bukit/pegunungan akan diserap oleh tumbuhan, dan apabila masih terdapat sisa air, akan dialirkan kembali ke sungai.
        Hidrosfer meliputi Samudera, laut, sungai, gletser, salju, air tanah, serta uap air pada atmosfer.

3) Lithosfer
Lithosfer adalah lapisan kulit bumi yang paling luar berupa batuan padat. Lithosfer tersusun dalam dua lapisan, yaitu kerak dan selubung yang tebalnya 50-100 km. Lapisan ini merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua.
          Induk batuan pembentuk litosfer adalah magma. magma adalah cairan pijar yang bersuhu sangat tinggi dan terdapat di bawah kerak bumi. Magma akan mengalami proses perubahan sampai menjadi batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.  
     Litosfer berperan penting dalam kehidupan tumbuhan. Tanah terbentuk apabila batu-batuan di permukaan litosfer mengalami degradasi, erosi maupun proses fisika lainnya menjadi batuan kecil sampai pasir.  Selanjutnya bagian ini bercampur dengan hasil pemasukan komponen organis mahluk hidup yang kemudian membentuk tanah yang dapat digunakan sebagai tempat hidup organisme.

4) BIOSFER
           Biosfer adalah lapisan tempat tinggal mahluk hidup.  Termsuk semua bisofer adalah semua bagian permukaan bumi yang dapat dihuni oleh mahluk hidup. Organisme hidup tersusun oleh berbagai unsur yang berasal dari biosfer, baik air, mineral maupun komponen-komponen penyusun atmosfer.



Teori  tentang  terjadinya  planet Bumi
1. Teori Kant – Laplace
Teori kabut (nebula) yang dinyatakan oleh Immanuel Kant (1755) serta Piere de Laplace (1796). Mereka berdua itu terkenal dengan “Teori Kabut Kant-Laplace”. Dalam teori tersebut dinyatakan bahwa pada jagat raya terdapat suatu gas yang setelah ini berkumpul dan menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik diantara gas tersebut membentuk kumpulan kabut yang sangat besar serta juga berputar dengan semakin cepat. Pada proses perputaran yang sangat cepat inilah, materi kabut pada bagian khatulistiwa terlempar memisah serta juga memadat (disebabkan pendinginan).Bagian-bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi macam-macam planet dalam tata surya.

2 .Teori Planetesimal
Teori Planetisimal Hypothesis ini, menyatakan matahari terdiri atas suatu massa gas bermassa sangat besar sekali, yang di suatu saat didekati oleh sebuah bintang lain yang juga melintas dengan kecepatan yang sangat tinggi di dekat matahari.Di saat waktu bintang melintas di dekat matahari yang jarak antara bintang dan matahrari itu relatif dekat, maka sebagian massa gas matahari tersebut ada yang tertarik ke luar akibat adanya suatu gravitasi dari bintang yang melintas itu. Sebagian dari massa gas yang tertarik ke luar itu ada yang pada lintasan bintang serta juga sebagian lagi ada yang berputar mengelilingi matahari disebabkan karena adanya gravitasi matahari. Setelah bintang melintas hilang, massa gas yang berputar mengelilingi matahari tersebut kemudian menjadi dingin serta terbentuklah cincin yang lama kelamaan menjadi padat serta juga di sebut dengan planetisimal. Beberapa dari planetisimal yang terbentuk tersebut akan saling tarik – menarik dan bergabung menjadi satu serta juga pada akhirnya membentuk planet, termasuk juga bumi.

3. Teori Pasang Surut Gas (Tidal)
Teori ini dinyatakan oleh James Jeans serta juga Harold Jeffreys ditahun 1918, penjelasanya ialah bahwa sebuah bintang yang besar mendekati matahari dalam jarak yang relatif delat, sehingga menyebabkan terjadinya suatu pasang surut ditubuh matahari, pada saat matahari itu masih berada didalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal pada Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya ialah kecilnya massa bulan serta juga jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Namun tetapi , apabila sebuah bintang yang bermassa tersebut hampir sama besar dengan matahari mendekat itu, maka akan terbentuk suatu macam gunung-gunung gelombang raksasa ditubuh matahari, yang dikarenakan karena adanya gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung itu akan mencapai tinggi yang luar biasa serta juga membentuk semacam lidah pijar yang sangat besar sekali, menjulur dari massa matahari serta juga merentang ke arah bintang besar tersebut.
Pada lidah yang panas tersebut terjadi suatu perapatan gas-gas serta juga akhirnya kolom-kolom tersebut akan pecah, lalu kemudian berpisah dan  menjadi benda-benda tersendiri, yakni planet-planet. Bintang besar yang tersebut menyebabkan penarikan dibagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan ke jagat raya, sehingga lama kelamaan  akan hilang pengaruhnya itu terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet tersebut akan berputar mengelilingi matahari serta juga akanmengalami proses pendinginan. Proses pendinginan tersebut berjalan dengan lambat diplanet-planet besar, seperti Yupiter serta juga Saturnus, sedangkan diplanet-planet kecil seperti Bumi, pendinginan tersebut berjalan relatif lebih cepat.

4. Hipotesis Peledakan Bintang
Teori tersebut dinyatakan oleh astronomi dari Inggris, Fred Hoyle ditahun 1956. Kemungkinan matahari tersebut mempunyai kawan sebuah bintang (matahari juga bintang) serta juga pada mulanya berevolusi satu sama dengan yang lain. terdapat juga diantaranya yang memadat serta juga mungkin terjerat ke dalam orbit disekeliling matahari. Banyak bintang yang meledak itu kemudian akan bebas di ruang angkasa. Teori tersebut didukung banyak ahli astronomi, disebabkan karena  banyak bintang ganda atau juga bintang kembar setelah diketahui memang ternyata ada.

5. Hipotesis Kuiper
Teori ini dinyatakan oleh Astronom bernama Gerard P. Kuiper (1905-1973) ialah bahwa semesta terdiri atas formasi daro bintang-bintang. Menurut Gerard  ini , dua pusat yang memadat terus berkembang didalam suatu awan antarbintang dari gas hydrogen. Pusat yang 1(satu) lebih besar daripada pusat yang lainnya serta juga kemudian memadat dan menjadi bintang tunggal, yakni matahari.



Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar